Helikopter MRH-90 Taipan adalah salah satu jenis helikopter militer yang digunakan oleh Angkatan Darat dan Angkatan Laut Australia. Helikopter ini pertama kali diperkenalkan ke layanan Australia pada tahun 2007, tetapi sejak itu mengalami berbagai masalah dan kecelakaan yang mengancam keselamatan kru dan penumpangnya.
Pada Jumat malam, 28 Juli 2023, sebuah helikopter MRH-90 Taipan jatuh ke laut saat melakukan latihan militer multinasional yang melibatkan pasukan dari Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain. Kejadian ini terjadi di dekat Kepulauan Whitsunday, di lepas pantai timur laut subtropis Australia. Empat orang kru dikhawatirkan tewas dalam kecelakaan tersebut, meskipun upaya pencarian masih berlangsung.
Ini bukanlah insiden pertama yang melibatkan helikopter MRH-90 Taipan. Pada Maret 2021, sepuluh personel Pertahanan Australia, termasuk tentara pasukan khusus, harus diselamatkan setelah helikopter MRH-90 terjun ke laut di Jervis Bay selama latihan anti-terorisme. Dua orang mengalami luka ringan dalam insiden tersebut, yang menyebabkan penghentian sementara operasi armada helikopter MRH-90 Taipan.
Menurut laporan ABC News, beberapa tokoh militer mengklaim bahwa peningkatan perangkat lunak belum dipasang pada semua helikopter dalam armada meskipun ada peringatan bahwa hal itu bisa diperlukan untuk mencegah kemungkinan kegagalan mesin. Selain itu, pejabat Australia juga telah mengeluh tentang kesulitan dengan pemeliharaan dan mendapatkan suku cadang untuk helikopter MRH-90 Taipan, yang dibuat oleh konsorsium Eropa.
Karena kinerja yang buruk dan tidak memuaskan dari helikopter MRH-90 Taipan, pemerintah Australia telah memutuskan untuk menggantinya dengan helikopter Black Hawk dan Seahawk buatan Amerika Serikat. Rencananya, helikopter MRH-90 Taipan akan ditarik dari layanan pada tahun 2024. Namun, apa yang akan terjadi antara sekarang dan saat itu masih belum ditentukan, tergantung pada hasil penyelidikan atas kecelakaan terbaru.
Helikopter MRH-90 Taipan memiliki kapasitas angkut yang besar dan dapat membawa lebih banyak pasukan dalam kondisi buruk. Namun, rekam jejaknya menunjukkan bahwa helikopter ini tidak dapat dipercaya dan berisiko tinggi bagi keselamatan mereka yang menerbangkannya atau menaikinya.