C-130J-30 Super Hercules Yang Tiba Di Lanud Halim Gambar dari kompas |
Sebuah pesawat angkut militer C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan RI tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Senin sore 3/3/2003.
Ini merupakan yang pertama dari lima pesawat C-130J-30 yang dibeli dalam program Direct Commercial Sales (DCS) langsung dari pabrik Lockheed Martin.
Pesawat mendarat pukul 13.08 WIB. Nomor registrasi yang tercetak di pesawat adalah N51008, menandakan bahwa pesawat tersebut masih menjadi tanggung jawab pabrikan yang dikirim ke Indonesia.
Pagi ini, pengguna jaringan melacak penerbangan N51008 melalui aplikasi pemantauan penerbangan Flightradar24. Pesawat terlihat di Flightradar24 terbang menuju Kepulauan Maluku, kemudian terbang di jalur utara Jawa dari arah timur.
Perwira Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, pesawat C-130J-30 Super Hercules akan ditempatkan di Lanud Perdanakusuma Skuadron Udara 31 Halim.
Empat perangkat berikutnya akan tiba secara bertahap pada Juni, Juli, Oktober 2023, dan Januari 2024.
Kedatangan pesawat A-1339 pertama disambut Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI A. Gustaf Brugman beserta pejabat TNI Angkatan Udara lainnya. Wakasau mengatakan A-1339 berangkat dari pabrik Lockheed Martin di Marietta, Georgia, Amerika Serikat, pada 28 Februari 2023. Pesawat tiba di Pangkalan Angkatan Udara Halim setelah 34 jam terbang selama enam hari.
Selain itu, pembelian 5 pesawat C-130J-30 oleh Kementerian Pertahanan akan selesai pada Juli 2021.
Kelima pesawat ini akan ditempatkan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, bagian dari Skadron Udara 31.
Sedangkan pesawat C-130H masih dioperasikan Skuadron 31, selanjutnya akan dialihkan ke Skuadron 32, Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat C-130B akan dihapus.
Pesawat C-130J-30 akan digunakan untuk pelatihan awak mulai bulan depan.
Untuk melengkapi pesawat, lanjut Wakasau, TNI AU mengirimkan 48 orang ke Lockheed Martin, termasuk 12 pilot dan teknisi lainnya serta enam loader.
C-130J-30 Super Hercules memiliki muatan yang tidak siap. C-130J Super Hercules karena sama kuatnya dengan C-130 Hercules yang digunakan TNI AU sejak tahun 1960-an. Pesawat Super Hercules dirancang untuk landasan pacu yang tidak siap. Selain itu, jenis pesawat ini mampu membawa kargo lebih banyak dan memiliki kecepatan terbang yang lebih tinggi, tambah Wakasau.