 |
| Anka Drone Gambar dari aviationsmilitaires.net |
Kemenhan siap membeli dua jenis kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) dari pabrikan Turki. Dua perusahaan mitra Kementerian Pertahan adalah Baykar, yang terkenal dengan produk Bayraktar TB, dan Anka, yang diproduksi oleh Turkish Aerospace Industries.
Dua pabrikan swasta di Turki terhubung karena mereka telah menunjukkan kemampuan mereka untuk memproduksi drone yang terbukti battleproven. Ada dua Bayraktar dan Anka, melansir sumber Kementerian Pertahanan Indonesia.
Menurut seorang pejabat Kementerian Pertahanan, Baykar dan Turkish Aerospcae Industries siap melakukan transfer teknologi (ToT) ke PT Dirgantara Indonesia saat TNI resmi mengakuisisi drone tersebut. PT Dirgantara Indonesia dipilih oleh dua perusahaan Turki untuk bersama-sama memproduksi drone tempur di hanggar di Kota Bandung.
Pejabat itu menyarankan untuk membeli drone sebagai tanggapan atas berita dari Janes. Menurut laporan tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyetujui permintaan TNI untuk pembelian Pesawat Tempur Tanpa Awak (UCAV) dengan pinjaman luar negeri. Saat ini, Kementerian Pertahanan sedang mengevaluasi pemberi pinjaman yang cocok untuk membiayai proyek tersebut.
Drone ini masuk dalam daftar 16 program pengadaan alutsista TNI tahun 2023 yang boleh menggunakan pinjaman luar negeri. Kementerian Keuangan menyetujui sistem keuangan ini asalkan kontrak resmi ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan paling lambat 31 Desember 2023.
Persetujuan pembelian drone diberikan secara terpisah kepada masing-masing tiga angkatan, yaitu TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, serta amunisi yang dipasang di drone. Untuk TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan memberikan pinjaman hingga $200 juta atau sekitar Rp3,29 triliun untuk pembelian drone. Dan angka maksimalnya adalah US$38.115 juta atau sekitar Rp 577 miliar untuk pembelian amunisi yang dipasang drone.
https://www.janes.com/defence-news/news-detail/indonesia-seeks-foreign-lenders-for-ucav-programmes
