 |
| F/A-18 Hornet Gambar dari Wikimedia.org |
Menurut sebuah laporan baru dari Kantor Anggaran Kongres, jet tempur F/A-18E/F Super Hornet Angkatan Laut AS tidak terlalu tua seperti F/A-18C/D Hornet dan pespur lainnya.
Menurut para peneliti CBO, meskipun Super Hornet saat ini memiliki persentase kemampuan misi yang lebih tinggi daripada Hornet, ketika kedua badan pesawat dibandingkan dari waktu ke waktu, Hornet lebih dapat diandalkan.
Super Hornet memiliki senapan mesin 20mm internal dan dapat membawa rudal udara-ke-udara dan senjata udara-ke-darat. Bahan bakar tambahan dapat dipasang hingga lima tangki eksternal dan pesawat dapat dikonfigurasi sebagai tanker dengan menambahkan sistem pengisian bahan bakar udara eksternal.
F/A-18E/F diperkenalkan ke armada pada pertengahan hingga akhir 1990-an, sekitar satu dekade setelah Hornet, tetapi Super Hornet memiliki tingkat ketersediaan yang lebih rendah, yaitu persentase waktu pesawat mampu terbang untuk melatih atau melakukan tugas dibandingkan ke Hornet pada waktu yang sama dalam siklus pespur mereka.
Pada pertengahan hingga akhir 2000-an, setelah 10 tahun dalam armada, Super Hornet memiliki tingkat ketersediaan sekitar 41%, dibandingkan dengan 59% untuk Hornet setelah satu dekade pelayanannya.
Dibandingkan dengan F/A-18C/D pada usia yang sama, skuadron Super Hornet memiliki tingkat kesiapan yang lebih rendah,” katanya.
Misalnya, ketersediaan Super Hornet setelah 10 tahun adalah sekitar 18 poin persentase lebih rendah dari ketersediaan F/A-18C/D setelah 10 tahun dan sebanding dengan ketersediaan F/A-18C/D pada 20 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa usia memiliki efek yang lebih merugikan pada Super Hornet daripada F/A-18C/D.
USN mengatakan banyak faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan ini, termasuk tingkat korosi pada galvanik yang lebih tinggi karena penggunaan lebih banyak logam komposit di Super Hornet.
